Thursday, January 25, 2018

Pengajian Hari jum'at


You Can If You Think You Can ...
Anda Bisa ketika anda Berpikir bisa
Kebenaran Pepatah ini dibuktikan dengan teori Otak sadar dan Otak Bawah Sadar. Semua gerakan tubuh kita dikendalikan oleh otak. Otak sadar mengendalikan hal-hal yang rasional, memilih, hal-hal yang berat. Sedangkan Otak bawah sadar mengendalikan hal-hal yang kadang  tidak disadari, seperti kebiasaan dan emosi. Contohnya Ketika anda belajar menyetir, maka akan selalu diingat menye tater, memindahkan gigi awal, membelokkan sambil memindahkan gigi. Tentu saja untuk awal pertama kali anda akan keringatan, deg-degan, sessudah menghidupkan mobil,lalu berpikiir, bagaimana menjalankan mobil , bagaimana melihat mobil / benda yang ada didepan, di belakang bahkan disamping, juga berpikir bagaimana memindahkan gigi satu dan melihat spion. Gerakan ini dikendalikan oleh otak sadar. Tetapi Jika sudah lancar, anda tidak keringatan lagi, bahkan sambil ngobrol pun, tidak berpikir lagi meindahkan gigi, spion, lihat kanan kiri depan belakang hanya sebentar bahkan tidak disadri, semua berjalan otomoatis. Gerakan inilah dikendalikan oleh itak bawah sadar.
Terkadang siswa kita temui tidak bersemnagat, jarang sekolah, menyontek pekrjaan orang lain, tidak punya harapan. Kenapa ? Karena tubuhnya dikendalikan oleh otak  bawah sadar.., ia sudah mencap dirinya tidak mampu, sudah menjustifikasi tidak bisa..lama kelamaan kemudian menjadi KEBIASAAN. Kebiasaan ini terbentuk maka otak akan mengkerut tidak mau meng aktifkan anggota tubuh nya untuk bekerja keras berjalan, bekerja dan belajar.
Apa yang harus dilakukan ? Hilangkan mental Block ..

Apa yang dimaksud  dengan mental block ?
Hambatan secara psikologis kejiawaan yang menytelubungi pikran seseorang karena kekeliruan pemikiran terhadap pemikiran anda. Disebutnya dengan paradigma yang salah..sama halnya dengan Melihat benda memakai kacamata yang hitam, maka benda akan terlihat hitam...
Siswa yang mempunyai mental block ini merasa tidak mampu, tidak berdaya sehingga tidak melakukan apa-apa atau juga merasa mampu, punya tekad, sudah bekrja keras tetapi menyerah karena menganggap bukan rezekinya.
Apa Yang harus dilakukan ?... Buka Mental Blocknya..
Tanamkan keyakinan, keperceyaan bahwa sukses milik semua orang, bukan orang yang berpendidikan, bukan orang kaya, bukan orang kota tetapi milik semua orang yang mau berusaha dan bekerja keras...
Yakinlah Haidts dan ayat Qur’an ini :
- Anaa Indadzhonni abdiii.. Aku sesuai dengan persangka hambaku
- Seswusunggunya akau tidak akan merubah suatu kaum, sehingga kaum tersebut merubah dirinya sendiri ...
Wallahju A’lam

Friday, January 19, 2018

Pengajian Bulanan Guru dan Staff SMK Al-Falah Tanjungjaya

Alhamdulillah hari ini saya diberikan kesempatan untuk mengikuti pengajian rutin setiap tgl 20 setiap bulannya, pengajian ini diikuti oleh semua guru dan karyawan disuatu sekolah. Pengajian hari ini diisi oleh Ust. Bambang sebagai pengasuh pondok pesantren Al Falah Kebonkalapa.

Pengajian hari ini membahas sebahagian dari sumber kebahagiaan seseorang di dunia, kebahagiaan adalah sesuatu yang diharapkan oleh semua orang di dunia, namun kebanyakan orang yang ingin bahagia tidak tahu darimana sumber kebahagiaan tersebut, kebahagiaan seseorang menurut islam bisa diukur dengan 4 faktor, diantaranya :

1. Mempunyai Pasangan yang Soleh Solehah.

2. Mempunyai Keturunan yang soleh.

3. Berkumpul atau bergaul dengan orang-orang yang soleh.

4. Mendapatkan rizqi atau tempat mencari nafkah di lingkungannya sendiri artinya tidak jauh.

Keempat faktor diatas adalah ukuran seseorang bisa mendapatkan kebahagiaan, dan ada satu hal yang lebih penting dalam meraih kebahagiaan, atau bisa disebut juga sumber kebahagiaan.
Kita sebagai manusia yang berkeinginan untuk bahagia sudah tentu harus tahu apa sumber kebahagiaan dan bagaimana bahagia bisa diraih....

Sumber kebahagiaan menurut agama islam adalah RIDHO ALLAH SWT, artinya apabila kita ingin bahagia maka kita harus mendapatkan ridho Allah SWT, yang menjadi masalahnya bagaimana kita supaya diridhoi oleh Allah ? Diantaranya kita haru bertaqwa, tetapi bukan hanya taqwa melainkan kita harus memahami ilmunya, karena taqwa tanpa ilmu NOL besar, maka dari itu yang harus disesiakan terlebih dahulu adalah ilmunya, tentunya ilmu agama yang menerangkan tentang ibadah kita....

AWAS JANGAN COBA COBA IBADAH TANPA DIBARENGI DENGAN ILMUNYA.

ILMU AGAMA JAUH SANGAT LEBIH PENTING DARIPADA ILMU YANG LAIN...